"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Tuesday, July 21, 2015

NIKEL : LOGAM TRANSISI BERWARNA PUTIH KEPERAKAN

    Nikel adalah logam transisi berwarna putih keperakan dengan lambang kimia Ni. Dalam sistem periodik, nikel terletak pada golongan VIIIB dan periode 4. Nomor atom nkel adalah 28 dan massa atom relatifnya 58,69 gr/mol. Nikel memiliki titik lebur pada suhu 1.455oC dan titik didih pada suhu 2.730oC.
    Nikel dalam bentuk campurannya dengan tembaga telah digunakan sebagai bahan untuk pembuatan mata uang selama ribuan tahun. Akan tetapi nikel sebagai sebuah unsur baru diketahui pada tahun 1751, ketika Axel Frederic Cronstedt kimiawan Swedia berhasil mengisolasi logam ini dari bijih nikolit. Nikel merupakan bagian penting dari meteorit dan sering digunakan sebagai kriteria untuk membedakan meteorit dari mineral lainnya, misalnya meteorit besi terdiri dari 5-20% nikel. Dalam bentuk senyawa nikel terdapat dalam mineral-mneral seperti garnierit, milerit, nikolit, pentlandit dan pirotit. Dua mineral terakhir merupakan bijih nikel yang utama. Adapun negara utama penghasil nikel adalah Australia, Kanada, Kuba dan Indonesia.
Sifat Nikel
Nikel merupakan logam yang cukup lunak dan mudah dibentuk sehingga dapat ditempa atau ditarik menjadi kawat namun campuran nikel dengan logam lain terkenal keras. Nikel juga bersifat magnetik, dapat dipoles, dan tidak kusam atau berkarat. Logam ini tidak teroksidasi di udara pada suhu kamar dan tidak bereaksi dengan alkali. Nikellarut dalam asam nitrat encer tetapi tidak reaktif dalam asam nitrat pekat. Bubuk nikel menyerap hidrogen 17 kali dari volumenya sehingga banyak digunakan sebagai kitalis dalam proses hidrogenasi.
Pembuatan Nikel
Nikel jarang ditemukan di alam dalam bentuk unsur bebas dan biasanya diperoleh dari biji mineralnya. Pada umumnya logam ini didapat dari hasil pengolahan bijih nikel, seperti pentlandit dan garnierit. Pada proses pembuatan nikel, bijihnya dipanggang dalam tanur tiup menjadi oksida nikel laulu diraksikan dengan campuran gas hidrogen dan karbonmonoksida. Ion nikel kemudian akan mengalami reduksi menjadi logam nikel murni.
Penggunaan Nikel  
Nikel terutama digunakan sebagai bahan campuran dengan logam lain. Logam ini digunakan sebagai pelapis dan pelindung logam-logam, terutama besi dan baja. karena dapat membuat besi dan baja menjadi lebih mudah ditempa, tidak berkarat, dan tahan pada temperatur tinggi. Baja Nikel misalnya mengandung sekitar 2-4% nikel dan dimanfaatkan untuk pembuatan bagian-bagian kenderaan bermotor dan mesin. Nikel juga dipakai sebagai dalam pembuatan aliase. Beberapa aliase penting yang mengandung nikel antara lain adalah perak jerman (aliase nikel dengan besi dan seng), Invar (aliase nikel dengan besi dan logam-logam lainnya dengan sifat koefisien pemuaian termal kecil) dan Monel (aliase nikel dengan tembaga). Perak jerman dipakai untuk membuat peralatan sendok dan garpu, Invar dipakai untukalat ukur panjang dan batang bandul , serta monel dipakai untuk lembaran logam.
 Mineral Garnierit
 Bijih Nikel
Mineral Pentlandit