"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Friday, October 10, 2014

ANOA : KERBAU KECIL ENDEMIK SULAWESI

    Anoa disebut juga anoang, yaitu kerbau kecil dari Pulau Sulawesi. Hewan ini termasuk suku Bovidae. Selain di Sulawesi, anoa juga ditemukan di Pulau Mindoro, Filipina. Aanoa dari pulau Sulawesi terdiri dari dua jenis yaitu anoa gunung (Bubalus querlesi) dan anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis). Adapun anoa dari Pulau Mindoro dikenal dengan nama anoa Tamarau.

Kawanan Anoa dan Babi Rusa di Pulau Sulawesi

    Anoa merupakan hewan yang aktif mencari makan pada pagi hari dan senja hari. Pakan utamanya adalah tumbuh-tumbuhan, seperti alang-alang muda, semak-semak, batang-batang pohon dan buah-buahan. Seperti halnya kelompok kerbau yang lain, anoa gemar berendam di dalam kolam air atau kolam lumpur. Umumnya hewan ini hidup menyendiri atau berpasangan ketika musim kawin. Saat hamil, anoa mengandung anaknya selama 276-315 hari. Hewan ini hanya melahirkan seekor anak. Anak yang lahir berwarna cokelat keemasan. Setelah dewasa, bulu-bulu tersebut rontok dan warnanya berubah menjadi cokelat kehitam-hitaman. Anoa gunung tetap berbulu tebal, namun anoa dataran rendah bulunya rontok bahkan hampir gundul. Usia anoa diduga dapat mencapai sekitar 20-25 tahun.

Anoa Gunung
    Anoa gunung hidup di pegunungan sulawesi atau di daerah berketinggian lebih dari 2.000 m di atas permukaan laut. Tanduknya licin, berbentuk kerucut dan pendek. Bulu anoa gunung tebal seperti wol. Tingginya hanya mencapai 69 cm. Ukuran anoa ini lebih kecil daripada anoa dataran rendah.

Anoa Gunung

Anoa Dataran Rendah
    Anoa dataran rendah hidup di dataran rendah sulawesi, termasuk di daerah rawa dan pantai. Cirinya bertanduk pipih dengan alur-alur melintang pada pangkalnya. Anoa ini memiliki bulu yang jarang. Panjang hewan ini mencapai 190 cm dan tingginya mencapai 86 cm. Salah satu ciri khas dari anoa dataran rendah adalah memiliki kebiasaan berkubang seperti halnya kerbau.

Anoa Dataran Rendah

Anoa Tamarau
    Anaoa tamarau merupakan anoa yang memiliki tubuh paling besar. Bobotnya dapat mencapai 300 kg. Anoa tamarau berbulu jarang dengan tanduk menyerupai tanduk kerbau. Panjang tanduknya dapat mencapai 35-50 cm. Hewan ini hanya terdapat di Pulau Mindoro, Filipina.
Anoa Tamaraw
Hewan Agresif
    Sebagai hewan yang agresif, anoa tidak dapat dikumpulkan dengan jenis lainnya. Seringkali anoa betina terluka karena diseruduk jantannya. Pada saat memelihara anak atau sedang terluka, anoa dapat menjadi hewan yang sangat galak, hewan ini akan menyerang siapa saja yang dianggap mengancam dirinya.

Hewan Endemik Sulawesi
    Anoa merupakan hewan endemik dari Pulau Sulawesi. Saat ini, populasi anoa diperkirakan semakin berkurang akibat perburuan. Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia telah menetapkan anoa sebagai hewan yang dilindungi sejak 1931, bahkan Asia Wild Cattle Specialist Group memprakarsai program penyimpanan DNA anoa sebagai tindakan untuk mencegah kepunahan hewan ini.