"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Saturday, December 14, 2013

RAMBUTAN : BUAH ASLI INDONESIA

    Rambutan (genus Nephelium) adalah kelompok tumbuhan dikotil penghasil buah yang sangat populer di Indonesia. Buahnya mudah dikenali karena kulit buahnya memiliki struktur seperti rambut. Buah rambutan berwarna hijau pada saat muda dan merah atau kuning pada saat matang, serta berbiji. Anggota suku Sapindaceae ini berasal dari Indonesia. Rambutan merupakan salah satu buah yang banyak disukai karena daging buahnya mempunyai rasa yang manis dan banyak mengandung vitamin C.
    Budidaya rambutan telah tersebar ke daerah tropis, seperti Filipina, Thailand dan negara-negara Amerika Latin. Di Indonesia, tanaman ini dibudidayakan di beberapa tempat seperti Binjai, Kuningan, Garut, Malang, Probolinggo dan Lumajang. Rambutan yang dibudidayakan terdiri dari 22 kultivar, baik yang berasal dari galur murni maupun yang berasal dari hasil okulasi maupun persilangan.

Syarat Pertumbuhan
    Pembudidayaan rambutan memerlukan beberapa syarat pertumbuhan. Pada umumnya, tanaman musiman ini tumbuh dengan baik pada daerah yang berketinggian sekitar 30-500 m di atas permukaan air laut. Rambutan memerlukan penyinaran matahari penuh untuk pertumbuhannya. Selain itu, curah hujan sekitar 1.500-2.500 mm/tahun dan temperatur udara sekitar 25-30oC merupakan kondisi yang optimal bagi pertumbuhan rambutan.
 Gerombol buah rambutan
Cangkokan
    Rambutan umumnya dikembangbiakkan dengan biji, cangkokan, dan okulasi (penempelan). Tanaman yang dikembangbiakkan dengan biji umumnya berbuah setelah berumur lima tahun. Pencangkokan tanaman sering dilakukan oleh para petani karena sifat bibit atau anakan yang dihasilkan mirip dengan sifat induknya. Selain itu, rambutan yang dikembangbiakkan dengan cangkokan lebih cepat berbuah daripada rambutan yang dikembangkan dengan biji.
Buah rambutan segar
Hama dan Penyakit
    Berbagai hama dan penyakit sering menyerang tanaman rambutan. Hama terdapat pada rambutan berupa serangga (semut, ulat, kutu dan kepik), kelalawar, dan bajing. Penyakit yang merusak tanaman ini antara lain penyakit bercak daun (akibat ganggang Chaphaleuros), kerak batang (akibat lumut kerak atau lichen), dan penyakit akar putih (akibat jamur Rigidoporus Lignosus). Selain hama dan penyakit, pertumbuhan rambutan juga dapat terhambat akibat gulma (tanaman pengganggu) sehingga penyiangan secara rutin perlu terus dilakukan.
Kebun Rambutan


Manisan Rambutan
    Buah rambutan dapat dikonsumsi sebagai buah segar atau diolah menjadi buah kaleng dan manisan rambutan. Selain vitamin C, daging buah rambutanmengandung beberapa zat gizi seperti karbohidrat, kalsium, fosfor dan zat besi. Pohon rambutan yang tinggi dan berdaun lebat sering dimanfaatkan untuk pohon pelindung. Pucuk daun rambutan juga digunakan dalam proses pewarnaan sutra. Adapun air rebusan pucuk daun, akar dan kulit batang dipercaya berguna untuk mengobati disentri.