Cengkeh (Syzygium aromaticum atau Eugenia caryophyllata) adalah spesies tumbuhan dikotil dari suku Myrtaceae yang kuncup bunganya memiliki aroma khas sehingga dijadikan sebagai bahan campuran rokok kretek. Tumbuhan yang berasal dari Indonesia ini tersebar di beberapa negara termasuk Tanzania, Madagaskar, Filipina dan Malaysia. Selain sebagai campuran rokok, bunga cengkeh juga dapat dimanfaatkan sebagai rempah dan obat.
Cengkeh tumbuh pada tempat yang berketinggian 0-900 m di atas permukaan laut. Tanaman ini memerlukan curah hujan sekitar 1.500 - 4.500 mm pertahun, temperatur udara sekitar 22-30oC, dan kelembabban udara 60-80%. Perbanyakan cengkeh umumnya dilakukan secara generatif, yaitu dengan penyemaian biji.
Minyak Cengkeh
Salah satu senyawa yang banyak terdapat pada beberapa bagian tanaman cengkeh adalah minyak asiri, yaitu minyak esensial pada tumbuhan yang bersifat mudah menguap pada temperatur rendah. Minyak tersebut menyebabkan cengkeh mempunyai aroma dan rasa yang khas. Minyak asiri pada cengkeh terdiri dari senyawa euganol. carryophyllen, dan eugenol asetat. Minyak asiri diperoleh melalui proses penyulingan atau destilasi. Proses tersebut dilakukan dengan cara memanaskan ekstrak cengkeh yang telah dilarutkan dengan suatu pelarut. Uap hasil pemanasan selanjutnya ditampung dan didinginkan pada sebuah tempat. Minyak yang diperoleh dari hasil penyulingan dikenal sebagai minyak cengkeh. Minyak ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dan bahan campuran pada industri makanan dan minuman, pembuatan parfum serta industri farmasi.
Rokok Kretek
Penggunaan cengkeh untuk bahan campuran rokok kretek dimulai sejak awal abad ke 20. Rokok kretek di Indonesia dirintis oleh H.Djamahi,pengusaha asal Kudus (Jawa Tengah) yang berekperimen dengan cara mencampurkan rajangan bunga cengkeh pada tembakau. Rokok dengan bumbu bunga cengkeh tersebut selanjutnya dikenal sebagai rokok kretek. Adapun produksi rokok kretek secara massal dirintis oleh Nitisemito, pengusaha yang membuat rokok dengan merk Bola Tiga pada tahun 1906.
Bunga Cengkeh
Pohon cengkeh berbentuk seperti kerucut yang memanjang. Tinggi tanaman ini mencapai sekitar 5-10 m. Helaian daunnya berbentuk bulat memanjang dengan ujung meruncing.Permukaan daun bagian atas mengkilat. Buah cengkeh berbentuk seperti buah buni yang bulat memanjang, kecil dan padat atau berbentuk seperti telur terbalik. Bunga cengkeh yang tersusun dalam malai atau tandan muncul pada ujung tangkai.
Bunga Fungisida
Selain bunga, bagian tanaman cengkeh yang bermanfaat secara ekonomis adalah daunnya. Kandungan eugenol pada daun cengkeh bersifat toksik bagi jamur sehingga bagian ini dapat diolah menjadi bahan fungisida. Pada penerapannya, ekstrak daun cengkeh efektif untuk membunuh jamur Fusarium yang menyebabkan penyakit busuk batang pada tanaman vanili.
Beberapa Kultivar Cengkeh
- Cengkeh Siputih, Jenis ini memiliki helaian daun besar dan berwarna kuning atau hijau muda. Cabangnya kurang rimbun. Bunga berukuran besar, berwarna kuning dan berjumlah belasan per rumpun.
- Cengkeh Sikotok. Cengkeh Sikotok memiliki helaian daun kecil dan berwarna hijau tua. Cabangnya rimbun sehingga semua ranting tertutup oleh daun. Bunga berwarna kuning kemerahan dan berjumlah 20-50 kuntum per rumpun.
- Cengkeh Zanzibar. Jenis cengkeh yang bermutu tinggi ini memiliki bentuk daun yang panjang dan berwarna hijau gelap. Selain produksinya yang tinggi, cengkeh zanzibar menghasilkan bunga yang lebih merah daripada cengkeh sikotok.
Daun cengkeh
Bunga Cengkeh
Tanaman Cengkeh