"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Thursday, October 4, 2012

PROSES TERBENTUKNYA BENUA

    Benua adalah bagian permukaan bumi berupa tanah atau daratan yang sangat luas sehingga bagian tengahnya tidak mendapat pengaruh langsung dari angin laut. Benua biasanya memiliki dataran rendah atau dataran tinggi yang sangat luas dan rangkaian pegunungan serta hampir seluruhnya dikelilingi oleh samudera.
    Secara umum, para ahli geografi berpendapat bahwa di dunia ada lima benua yaitu :

  1. Asia luas 44.103.000 km2
  2. Afrika luas  30.190.000 km2
  3. Amerika luas 42.064.000 km2
  4. Eropa luas 10.459.000 km2
  5. Australia luas 7.741.000 km2
Namun ada juga yang berpendapat bahwa Amerika terdiri atas dua benua yaitu Amerika Utara dengan luas 24.198.000 km2 dan Amerika Selatan seluas 17.866.000 km2. serta Antartika dengan luas 12.100.000 km2 merupakan benua tersendiri. Secara teknis, Eropa sebenarnya bukanlah benua, tetapi merupakan semenanjung dari benua Asia. Eropa dapat dikatakan sebagai bagian dari benua Eurasia seluas 54.562.000 km2.

Terbentuknya Benua
    Para ilmuwan berpendapat bahwa 200 juta tahun lalu benua-benua tergabung dalam satu daratan raksasa. Selama jutaan tahun lampau dan hingga kini, benua-benua itu mengalami pergeseran. Setiap benua terbentang diatas bongkah batuan raksasa yang sangat luas yang disebut Lempeng. Lempeng batuan raksasa setebal kurang lebih 100 km ini dapat bergeser dan saling bertabrakan sehingga mengakibatkan terjadinya gempa bumi dan letusan gunung api serta terbentuknya pegunungan dan palung di kerak bumi. Tabrakan antar benua menjadikan benua terbelah menjadi bagian yang lebih kecil. Ketika benua bergerak terpisah terbentuklah  di ataranya laut atau samudera. Proses terbelah dan menyatunya benua disebut siklus Wilson. Sebutan ini diambil dari nama ahli geologi Kanada John Tozo Wilson, yakni orang pertama yang menggambarkan proses terbelah dan menyatunya benua.

Super Benua Rodinia dan Pangea
    Pergeseran benua sudah berlangsung sekitar dua miliar tahun. Para ahli geologi memiliki bukti dari lapisan batuan bumi untuk merekontruksi gerakan benua. Para ahli geologi menentukan bahwa sekitar 800 juta tahun silam benua menyatu menjadi super benua besar yang disebut Rodinia. Amerika Utara dahulu terletak di tengah-tengah Rodinia. Mengalirnya bahan geologi ke pusat bumi menyebabkan Rodinia pecah menjadi beberapa bagian yang bertabrakan sekitar 250 juta tahun silam. Tabrakan antara Amerika Utara, Eropa, dan Afrika menyebabkan terangkatnya permukaan bumi menjadi pegunungan Appalachian di Amerika Utara. Demikian pula tabrakan antara massa daratan Siberia dan Eropa menciptakan pegunungan Ural. Disamping itu, sekitar 250 juta tahun silam, terjadi pembentukan super benua lainnya yang disebut Pangea. Pangea kemudian terbelah menjadi dua massa daratan luas yang disebut Gondwana dan Laurasia. Gondwana lalu terbelah lagi membentuk benua baru seperti Afrika, Antartika, Australia, anak benua India. Laurasia kemudian terbelah menjadi Eurasia dan Amerika Utara.

Gondwana
    Gondwana atau Gondwanaland adalah salah satu karakteristik bumi yang merupakan bagian dari super benua Pangea. Berdasarkan hasil penelitian geologi, benua gabungan Gondwana mulai terbelah membentuk benua baru sekitar 130 juta tahun silam. Istilah Gondwana muncul setelah masa Mesozoikum dan Paleozoikum yang berpusat di India.

 Simulasi Pergerakan Benua
 Pangea
 Gondwana dan Larasia
 Terbentuknya Benua 50 juta tahun silam
 Proses tahapan terbentuknya benua