"SELAMAT DATANG DI BLOG GEOGRAFI LINGKUNGAN""(EKOGEO)"

Thursday, October 27, 2011

KUNANG-KUNANG : SERANGGA YANG BERCAHAYA DI MALAM HARI

    Kunang-kunang merupakan nama kelompok serangga yang berasal dari suku famili Lampyridae. Famili ini terdiri dari sekitar 1.100 spesies kumbang malam. Serangga ini terkenal karena dapat menimbulkan cahaya dari dalam tubuhnya. bentuk tubuh kunang-kunang agak lonjong dengan panjang hanya sekitar 5-8 mm. Kunang-kunang termasuk anggota bangsa Coleoptera (serangga bersayap peisai). Serangga ini terdapat di daerah tropis dan subtropis.
    Pada kebanyakan spesies kunang-kunang yang jantan bersayap dan memilik mata majemuk, sedangkan betina umumnya tidak bersayap, memiliki mata kecil, dan berbentuk miriplarva. Pada semua tahapan hidupnya dari telur, larva, pupa dan dewasa, Kunang-kunang dapat memancarkan cahaya.

Telur Kunang-kunang
    Kunang-kunang berkembang biak dengan bertelur. Telur-telur tersebut berukuran sangat kecil dan biasanya disimpan di rongga-rongga bawah tanah. Setelah berhari-hari telur tersebut akan berubah menjadi larva. Pada masa ini larva hidup hanya untuk makan.Larva kunang-kunang bersifat karnivora dan mereka memilih hewan-hewan kecil sebagai santapan. Kunang-kunang hidup sebagai larva selama dua tahun. Setelah itu mereka berubah menjadi kunang-kunang dewasa selama dua minggu untuk kawin dan bertelur. Kemudian setelah masa yang sangat singkat ini, kunang-kunang akan mati.
Animasi Kunang Kunang

Spesies Kunang-kunang
    Kunang-kunang terdiri dari banyak spesies. Di seluruh dunia terdapat lebih dari seribu spesies kunang-kunang. Tampilannya amat bergantung pada habitat tempat mereka hidup. Kunang-kunang berkulit tebal dan berbulu halus misalnya, banyak terdapat di Alaska, Amerika Utara. Kulit tebal dan bulu halus merupakan salah satu bentuk adaptasi kunang-kunang terhadap suhu udara Alaska yang sangat dingin. Adapun kunang-kunang yang bertubuh tipis langsing dengan sayap lebar lebih banyak hidup di daerah tropis seperti Indonesia. Sayap lebar ini berguna untuk mengendalikan tubuh mereka dari hembusan angin tropis.

Cahaya Kunang-kunang
    Cahaya yang dipancarkan kunang-kunang merupakan alat komunikasi dianatara mereka. Kunang-kunang jantan mengeluarkan cahaya untuk mencari pasangan betinanya. Beberapa spesies kunang-kunang ada yang memancarkan cahaya terus menerus. Sedangkan spesies lainnya memancarkan cahaya yang berkedap-kedip. Cahaya ini merupakan daya tarik timbalbalik antara jantan dan betina untuk mendorong perkawinan. Kilatan cahaya tertentu juga digunakan kunang-kunang untuk mencari mangsa yang akan menjadi santapannya, sementara kilatan lain digunakan untuk menakut-nakuti musuhnya : Katak dan Cicak adalah dua jenis musuh kunang-kunang yang tidak takut terhadap cahaya. Setiap spesies memiliki kode kilatan cahaya unik yang hanya dapat dimengerti oleh kelompoknya.

Sumber cahaya kunang-kunang
    Kunang-kunang dapat bercahaya karena memiliki organ pembuat cahaya.Organ pembuat cahaya pada kunang-kunang terdapat pada segmen-segmen tertentu di bagian perut atau terkadang di dada. Dari sinilah cahaya memancar. Cahaya langsung dihasilkan ketika zat yang disebut lusiferin dioksidasi menjadi oksi-lusiferin oleh oksigen dari udara dengan bantuan air dan enzim yang dinamakan lusiferase. Sistem produksi cahaya ini sangat khas dan efisien, karena sekitar 95% energi yang dilepas saat lusiferin dioksidasi menjadi oksi-lusiferin akan berbentuk berkas cahaya. Energi cahaya milik kunang-kunang sendiri bersumber dari makanan yang masuk ke perut mereka. Sumber gizi terbaik bagi kunang-kunang adalah benang sari atau nektar yang terdapat pada bunga. Jika Kunang-kunang memiliki cukup makanan, maka ia akan memilik cahaya pada tubuhnya yang akan bersinar terang.
 Kunang-kunang di Jepang
 Kunang-kunang Merah
 Kunang-kunang rumput
Hamparan Kunang-kunang di pepohonan